Jum’at, 23 Agustus 2013
Seperti biasa. Ya, memang tak ada
yang istimewa. Bahkan kata “istimewa” tak lagi bersahabat denganku. Rasanya
bagai kata kiasan yang tak ku mengerti arti yang sebenarnya.
Entah sejak kapan. Namun, rasa
ini begitu kuat. Tak bisa ku tutupi ataupun ku benahi. Aku menjadi agak limbung
setiap kali ku mengingat mu. Dan hatiku bergetar hebat kala mengingat cerita
kita bersama. Bagaimana denganmu sendiri ?
Untuk kamu, yang akhir-akhir ini
mengisi relung hatiku ..
Sungguh jemu rasanya menanti
sebuah balasan rasa yang telah hatiku ciptakan untukmu
Sungguh lelah rasanya ketika aku
harus berpura-pura tertawa di depanmu yang padahal hatiku sungguh merasa sangat
miris
Untuk kamu, yang telah hadir di dalam mimpiku ..
Berat rasanya ketika mulai kau
ucapkan selamat tinggal padahal tak pernah kita sepakat untuk bertemu
Berat rasanya ketika kau tak lagi
di sisi dan aku hanya berusaha tersenyum untuk kebahagiaanmu dan juga
mimpi-mimpi mu
Untuk kamu, yang telah pergi
dariku ..
Rasanya begitu cepat waktu
berlalu. Kau dan aku telah bersimpangan jalan. Mencari mimpi yang Tuhan telah
janjikan. Menciptakan hidup yang senantiasa kita agungkan.
Dan untuk kamu, yang tak pernah ku tahu wujudnya ..
Terima kasih, telah menjadi cinta
dalam sepiku. Terima kasih, telah menjadi cinta dalam khayalku. Dan terima
kasih telah menciptakan perasaan yang indah dalam hatiku.
Semoga Tuhan mendengar ceritaku
tentang mu. Semoga Tuhan mempertemukan kita dalam rencana-Nya.
-S-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar